Ilustrasi. Saat ini ada 10 juta Gen Z di Indonesia yang masih menganggur. |
SUARANASIONAL.ID - Di tengah gempuran narasi tentang kreatifitas dan keahlian teknologi, terungkap fakta mengejutkan, bahwa saat ini ada 10 juta Gen Z di Indonesia terjerat pengangguran.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, dari 44,47 juta Gen Z di Indonesia (usia 15-24 tahun), sebanyak 22,25% atau 9,9 juta di antaranya tidak memiliki aktivitas produktif.
Fenomena ini memicu keprihatinan pakar budaya dan media, Radius Setiyawan. Ia melihat adanya ketidaksesuaian antara citra ideal Gen Z yang digambarkan di ruang publik dengan realita yang dihadapi banyak individu.
"Gen Z sering dilabeli sebagai generasi kreatif, adaptif, dan melek teknologi. Tapi, realitanya banyak yang tertinggal dalam hal pekerjaan dan kesuksesan," ungkap Radius.
Menurutnya, narasi publik tentang Gen Z didominasi oleh kelompok elit, mengabaikan realitas pahit yang dihadapi Gen Z dari kalangan bawah.
"Mereka kurang beruntung dalam hal pekerjaan dan harus berjuang mati-matian dengan segala keterbatasan," kata Radius.
Ia pun menyoroti bias kelas dalam narasi Gen Z, di mana suara mereka hanya didengar saat dibutuhkan untuk kepentingan politik.
"Gen Z bukan hanya komoditas politik, tapi juga harus mendapatkan perhatian serius dan dilibatkan dalam kebijakan," tegasnya.
Lebih lanjut, Radius mendorong pemerintah dan media untuk memberikan akses dan fasilitas khusus bagi Gen Z dari kalangan bawah, agar mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkarya.
Fenomena pengangguran Gen Z ini bukan hanya statistik, melainkan cerminan dari kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih membayangi Indonesia.
Diperlukan langkah nyata dan terarah untuk membantu Gen Z mencapai potensi penuh mereka, bukan hanya sebagai objek eksploitasi, tapi sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada masa depan bangsa.