Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Viral! Menhut Raja Juli Antoni Kedapatan Main Domino dengan Tersangka Pembalak Liar

Viral! Menhut Raja Juli Antoni Kedapatan Main Domino dengan Tersangka Pembalak Liar
Viral! Menhut Raja Juli Antoni Kedapatan Main Domino dengan Tersangka Pembalak Liar.

SUARANASIONAL.ID — Jagat maya heboh dengan beredarnya foto Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni main domino dengan M. Azis Wellang, tersangka kasus pembalakan liar.

Foto yang pertama kali dirilis Tempo itu sontak jadi perbincangan panas di masyarakat, khususnya media sosial (medsos).

Dalam potret yang disebut diambil 1 September 2025, Raja Juli terlihat bersama Azis dan dua orang lain di sebuah meja. Ia tampil mengenakan batik cokelat.

Publik kian heran lantaran Azis diketahui berstatus tersangka kasus pembalakan liar dan ditahan di Rutan Salemba.

Lewat unggahan di Facebook, Raja Juli mencoba meluruskan kabar tersebut. Ia menjelaskan kehadirannya di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) atas undangan Menteri Karding.

"Mas Menteri Karding meminta saya 'nyamperin' beliau di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dimana beliau pada saat ini menjadi Sekjennya," tulisnya.

Menurutnya, ia hanya berdiskusi sekitar dua jam dengan Karding di ruang belakang tanpa membahas soal kasus pembalakan liar.

"Mendekati jam (pukul) 24.00 saya pamit pulang kepada beliau," jelas Raja Juli.

Namun, sebelum pulang, ia dan Karding sempat diajak bermain domino di ruang tamu.

"Setelah 2 kali 'putaran', saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut," ujarnya.

Ia menegaskan tidak mengenal dua pemain lainnya. Baru setelah berita ini muncul, ia mengetahui salah satunya adalah Azis Wellang.

"Saya akan tegakan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu," tegasnya.

Tempo mencatat, Azis Wellang adalah Direktur PT ABL pemegang konsesi 11.580 hektare hutan di Kalimantan Tengah. PT GPB sebagai kontraktor ABL diduga menebang kayu di luar izin hingga menghasilkan 1.819 meter kubik kayu ilegal.

Kendati demikian, Azis menyatakan status hukumnya sudah dihentikan sejak Februari 2025 usai memenangkan gugatan praperadilan di PN Jakarta Pusat.