Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Media Asing Bahas Demo di Jakarta, Bentrokan Massa Vs Polisi Jadi Sorotan Utama

Media Asing Bahas Demo di Jakarta, Bentrokan Massa Vs Polisi Jadi Sorotan Utama
Media Asing Bahas Demo di Jakarta, Bentrokan Massa Vs Polisi Jadi Sorotan Utama.

SUARANASIONAL.ID — Aksi demo besar di Jakarta, pada Kamis (28/8/2025), mendapat perhatian luas dari media internasional.

Ribuan buruh menyerukan perbaikan kesejahteraan, penghapusan sistem alih daya, serta penolakan PHK massal yang dianggap merugikan pekerja.

New Strait Times dari Malaysia memberitakan aksi ini dengan tajuk "Workers Across Indonesia Stage Rallies Demanding Improved Welfare". Media tersebut melaporkan bahwa demonstrasi nasional kali ini terjadi dalam penjagaan ketat aparat keamanan di sekitar gedung parlemen.

"Ini merupakan protes kedua di DPR minggu ini, setelah demonstrasi hari Senin di mana ratusan orang mengecam tingginya gaji dan tunjangan anggota DPR di tengah meningkatnya kesulitan ekonomi," tulis New Strait Times, Jumat (29/8/2025).

Tak ketinggalan, The Strait Times dari Singapura menulis laporan berjudul "Thousands Clash with Police in Jakarta as Protests Intensify" yang menyoroti bentrokan antara demonstran dengan polisi.

"Ribuan demonstran melemparkan batu dan menyalakan petasan dalam protes besar kedua di Jakarta minggu ini, yang dipicu meningkatnya kemarahan publik atas tunjangan yang besar bagi anggota parlemen," tulis The Strait Times.

Baca juga: Ricuh di Jatinegara! Gas Air Mata dan Lemparan Batu Warnai Bentrokan Pagi Ini

Media internasional lainnya, Anadolu Agency asal Turki, menyebut bahwa protes juga dipicu oleh ketidakpuasan publik terhadap tunjangan besar anggota parlemen.

"Di bawah tekanan demonstrasi, DPR kemudian mengklarifikasi bahwa 580 anggota DPR hanya akan menerima tunjangan tersebut hingga Oktober," tulis Anadolu Agency.

Selain itu, Anadolu menambahkan bahwa para buruh mendesak pemerintah membentuk satuan tugas khusus untuk memantau praktik PHK agar tidak merugikan tenaga kerja.