Presiden Prabowo Optimis Swasembada Pangan RI Bisa Tercapai Setahun Lebih Awal

Presiden Prabowo Optimis Swasembada Pangan RI Bisa Tercapai Setahun Lebih Awal
Dok. Istimewa

SUARANASIONAL.ID — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu satu tahun, melampaui target awal yang dipatok selama empat tahun.

Ia menuturkan, peningkatan produksi bahan pangan strategis seperti beras dan jagung kini terlihat nyata di berbagai daerah.

“Saya telah memberi target untuk swasembada pangan empat tahun. Ternyata hasil beberapa bulan ini sudah menunjukkan produksi kita meningkat secara luar biasa. Sehingga, kita menuju swasembada pangan dalam waktu satu tahun ini," ujar Prabowo dalam pidato virtual saat meresmikan proyek energi terbarukan dan tambahan produksi minyak, dilansir Inca Berita, pada Kamis (26/6/2025).

Presiden juga menyebut bahwa stok pangan nasional kini berada di titik tertinggi dalam sejarah. Ia menekankan bahwa beberapa daerah mencatatkan peningkatan hasil panen sebesar 40 hingga 50 persen, menjadikan semester pertama 2025 sebagai periode produksi pangan tertinggi sepanjang sejarah republik.

“Produksi pangan kita dalam semester pertama tahun ini juga tertinggi selama sejarah republik. Saya hadir di beberapa tempat, produksi meningkat rata-rata 40-50 persen,” ujarnya.

Prabowo memandang keberhasilan ini sebagai dasar yang kuat untuk menjaga stabilitas nasional. Ketahanan pangan, menurutnya, merupakan fondasi penting dalam menghadapi berbagai situasi krisis global yang mungkin terjadi.

“Saudara-saudara, saya sudah katakan, keyakinan saya Indonesia tidak hanya akan swasembada pangan, kita akan menjadi lumbung pangan dunia. Ini juga adalah suatu jaminan bahwa kita akan survive sebagai bangsa, kalau pun terjadi krisis global yang luar biasa, kita sekarang yakin bahwa kita punya pasokan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Prabowo.

Optimisme pemerintah ini menguat seiring komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan utama dalam sektor pangan dunia, sekaligus menegaskan kesiapan menghadapi tantangan global di masa depan.