The Rise of Tech & AI: Program Doktor Akuntansi Ubaya Tegaskan Peran Strategis Akuntan di Era Digital
Di tengah arus perkembangan teknologi yang semakin pesat, profesi akuntan kini menghadapi tantangan dan peluang baru. Kecerdasan buatan (AI), big data, dan otomatisasi telah mengubah cara perusahaan mengelola keuangan dan membuat laporan. Teknologi yang dulunya hanya menjadi alat bantu kini menjadi bagian integral dalam pengambilan keputusan bisnis.
Peran akuntan kini tidak lagi sebatas mencatat transaksi, tetapi bergeser menjadi analis strategis yang mampu membaca data secara komprehensif. Pemanfaatan AI dalam sistem akuntansi modern mampu meminimalisir kesalahan, mempercepat proses, bahkan mengidentifikasi risiko yang tak terlihat oleh manusia.
Namun, kehadiran teknologi tidak serta-merta menghapuskan peran manusia dalam akuntansi. Justru, teknologi menjadi alat pendukung yang memperkuat akurasi dan efisiensi. Akuntan masa depan diharapkan mampu menguasai teknologi sekaligus memiliki kemampuan analisis yang mendalam. Dengan kata lain, human skill tetap dibutuhkan untuk menginterpretasi data dan memberikan insight yang relevan bagi perusahaan.
Dalam konteks ini, pendidikan tinggi berperan penting dalam membekali generasi baru akuntan dengan kompetensi yang dibutuhkan. Kurikulum yang adaptif, pembelajaran berbasis teknologi, serta riset-riset interdisipliner menjadi kunci agar lulusan akuntansi mampu bersaing di era digital. Tak hanya itu, kolaborasi dengan dunia industri juga menjadi penting agar teori yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Salah satu inisiatif konkret dilakukan oleh Program Doktor Akuntansi Universitas Surabaya (Ubaya) yang menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “The Rise of Tech & AI: Is Accounting Really End?” pada 22 April 2025 lalu. Kegiatan ini menghadirkan Dosen dan Guru Besar Ubaya, Prof. Dr. Dedhy Sulistiawan sebagai pembicara utama. Ia membahas bagaimana tren teknologi dan AI berdampak langsung pada dunia akuntansi.
Seminar ini tidak hanya menyajikan diskusi akademik, tapi juga menjadi wadah kontribusi nyata bagi masyarakat dalam memahami pentingnya kolaborasi antara akuntansi dan teknologi. “Profesi, pengetahuan dan riset akuntansi memiliki peran besar dalam implementasi teknologi perusahaan-perusahaan besar,” ungkap Prof. Dedhy.
Kegiatan seminar ini juga ditutup dengan sesi informasi mengenai Program Doktor Akuntansi Ubaya yang semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan akademik dan profesional di bidang akuntansi. Dalam sesi tersebut, Dr. Felizia Arni Rudiawarni selaku Dosen Ubaya menjelaskan keunggulan program ini. “Program doktor akuntansi Ubaya memiliki moto: “the most heartwarming place to become a doctor,” kata Dr. Felizia.
Menariknya, program doktor ini juga membuka peluang global bagi pesertanya. Pada bulan Mei 2025, Ubaya akan menerima kunjungan dosen tamu dari Valahia University di Romania. Tak hanya itu, pada bulan Juni 2025, mahasiswa program doktor juga akan mengikuti kegiatan student mobility ke Romania sebagai bentuk penguatan jejaring internasional. “Di Bulan Mei 2025, akan ada visiting lecturer dari Valahia University akan berkunjung ke Ubaya di Indonesia,” ujar Dr. Felizia dalam sesi penutupan.
(ADV)