Arsip foto: Sejumlah pengendara melakukan transaksi non tunai menggunakan kartu e-Toll di Gerbang Tol Cisalak I, Tol Cijago, Depok, Jawa Barat. (Dok. ANTARA) |
SUARA NASIONAL - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa teknologi sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh, yang dikenal sebagai Multi Lane Free Flow (MLFF), dapat memberikan manfaat signifikan dalam mengurangi kemacetan di jalan tol. Menurutnya, penerapan teknologi ini akan mengurangi dampak kemacetan, terutama pada pintu-pintu tol yang sering mengalami antrean panjang.
"Itu mengurangi dampak kemacetan di banyak pintu-pintu tol. Pasti akan banyak bermanfaat, manakala tol lagi itu lagi peak up misalnya saat Natal - tahun baru atau Lebaran," ujar Dody dalam keterangan persnya di Jakarta pada Selasa.
Dody menambahkan bahwa Indonesia perlu meniru langkah negara-negara maju yang sudah lebih dahulu menerapkan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh.
"Saya pikir harus ya. Kita harus berkaca ke negara-negara yang lebih maju. Seperti kata Presiden RI Pak Prabowo Subianto, kita harus selalu punya mimpi besar dengan segala keterbatasan kita, salah satunya MLFF. Dan MLFF di mana-mana sudah banyak (diterapkan) oleh negara-negara maju," ujarnya.
Pemerintah Indonesia kini tengah melakukan kajian lebih mendalam terkait penerapan teknologi tol, termasuk MLFF. Dody menegaskan bahwa pemerintah akan terus mencari solusi terbaik untuk negara dengan meminta saran dari para ahli di bidang ini.
"Apakah MLFF itu atau ada teknologi lain? Detik ini saya belum bisa memastikan. Tapi semuanya sedang kita review. Kita cari lah yang terbaik untuk bangsa dan negara. Pokoknya yang paling efektif dan efisien lah," ujar Dody, menekankan bahwa kajian dan evaluasi masih terus dilakukan untuk memastikan teknologi yang diterapkan dapat memberikan hasil optimal bagi negara dan masyarakat Indonesia.
Sistem transaksi tol MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan terintegrasi dengan aplikasi Cantas yang menghubungkan data kepemilikan kendaraan (ERI) dari Korlantas Polri.
Salah satu manfaat utama dari sistem ini adalah efisiensi biaya operasional dan pengurangan konsumsi bahan bakar kendaraan, yang berpotensi mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Penerapan MLFF juga berpotensi mengurangi kemacetan di gerbang tol, di mana total transaksi harian dapat mencapai hingga 4 juta transaksi. Dengan mengurangi antrean di pintu tol, sistem ini tidak hanya akan menghemat BBM, tetapi juga mengurangi polusi udara yang sering timbul akibat kemacetan.
Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, penerapan teknologi MLFF menjadi salah satu langkah terobosan dalam mengatasi masalah kemacetan dan polusi di jalan tol Indonesia.