Ilustrasi. Google |
SUARANASIONAL.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah menjajaki peluang kerja sama dengan raksasa teknologi Google untuk memperkuat infrastruktur digital di Indonesia.
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, saat ini pemerintah sedang membahas kemungkinan investasi Google dalam pembangunan pusat data di tanah air.
"Kita lagi bicarakan ya, mungkin ada data center nanti, kita lihat nanti, kita tunggu," kata Budi saat ditemui di Jakarta pada Kamis (3/10/2024).
Meskipun belum memberikan detail lebih lanjut terkait pembahasan tersebut, Budi menekankan bahwa pemerintah terus mendorong perusahaan teknologi yang beroperasi di Indonesia agar berkontribusi pada transformasi digital nasional.
Budi juga menambahkan, diskusi yang tengah berlangsung ini merupakan salah satu upaya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
Selain infrastruktur digital, Budi mengungkapkan pentingnya pengembangan talenta digital sebagai bagian dari transformasi digital. Menurutnya, talenta digital merupakan elemen kunci yang tak kalah penting dalam mengelola infrastruktur digital dan memastikan pemanfaatannya secara maksimal.
"Yang pasti dalam kemajuan transformasi digital, Indonesia harus jadi significant player. Baik dari sisi knowledge maupun akses dalam kemajuan teknologi itu. Jadi bentuknya (investasi) itu bisa apa saja, dan salah satu yang penting saat ini human capital jadi memang talenta digital harus ditingkatkan," ujar Budi menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang handal dalam mengelola teknologi modern.
Pengembangan talenta digital dipandang krusial mengingat kebutuhan SDM yang semakin meningkat di era digital ini. Oleh karena itu, Kemenkominfo terus berupaya mengajak perusahaan-perusahaan teknologi global untuk ikut serta dalam pengembangan talenta tersebut di Indonesia.
Dalam diskusi mengenai investasi Google di Indonesia, pemerintah mencermati langkah-langkah yang telah dilakukan Google di kawasan Asia Tenggara.
Pada Senin, 30 September 2024, Google mengumumkan rencana investasinya di Thailand senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,2 triliun) untuk pembangunan infrastruktur digital.
Infrastruktur ini akan dibangun di Bangkok dan kawasan industri Chonburi, dengan fokus memenuhi kebutuhan komputasi awan (cloud) yang meningkat di Asia Tenggara.
Komitmen Google tidak berhenti di situ. Dua hari kemudian, pada 2 Oktober 2024, Google mengumumkan pendanaannya sebesar 5 juta dolar AS (Rp76,1 miliar) kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk meningkatkan literasi kecerdasan artifisial (AI) di kawasan tersebut.
Program ini menyasar lebih dari 5,5 juta anak muda, pendidik, dan orang tua di sepuluh negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, dengan tujuan memberikan keterampilan yang relevan di era digital.
“Melalui kombinasi pelatihan daring dan tatap muka, inisiatif ini berfokus pada pengembangan keterampilan literasi AI yang dibutuhkan untuk berkembang di era digital,” ungkap Ruth Porat, President and Chief Investment Officer untuk Alphabet dan Google, dalam acara AI Opportunity Southeast Asia Forum di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Dengan langkah-langkah yang dilakukan Google di kawasan Asia Tenggara, pemerintah Indonesia berharap dapat menarik investasi serupa. Selain pusat data, investasi di bidang pengembangan talenta digital juga dianggap penting untuk mengembangkan SDM yang mampu mendukung transformasi digital Indonesia.
Pembahasan investasi dengan Google diharapkan dapat membawa dampak positif bagi ekonomi digital Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan infrastruktur dan talenta yang siap bersaing di tingkat global.