Anak-anak menunjukkan karya lukis pada media talenan yang diajarkan oleh Mahasiswa UMM. (Dok. RepublikIndonesia.net) |
SuaraNasional.id - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) memperkenalkan permainan tradisional dan produk berbasis kearifan lokal kepada anak-anak.
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu (19/8/2023), hal ini sebagai upaya mencegah kecanduan smartphone pada anak-anak di Dusun Rejoso, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Permainan tradisional "engklek" dan bola kelereng dikenalkan oleh Mahasiswa, Ibu perwakilan penggerak PKK, dan masyarakat sekitar kepada anak-anak umur 4-12 tahun di area bermain terbuka gang ramah anak Dusun Rejoso.
Dalam penyampaian cara bermain, juga disisipkan edukasi nilai pendidikan yang terkandung di dalam permainan tradisional tersebut seperti bersikap jujur, toleransi, bekerjasama, dan disiplin.
Selain mengenalkan permainan tradisional, juga dilakukan kegiatan menghias limbah kerajinan UMKM Kampung Rejoso.
Anak-anak terlihat sangat gembira dan antusias dalam menggambar dan mewarnai limbah talenan.
Menghias dengan warna-warna yang beragam memicu kreatifitas anak.
Anak akhirnya mengenal produk khas dusunnya sebagai Kampung UMKM pusat penghasil berbagai kerajinan rumah tangga.
Perwakilan penggerak PKK Dusun Rejoso, Wiji Rahayu mengatakan, kegiatan anak-anak ini dilaksanakan sebagai bentuk kolaborasi atas komitmen yang sama dengan kelompok PMM yang melihat bahwa smartphone memiliki ancaman dampak negatif yang tinggi terhadap anak dan kegiatan ini adalah langkah awal yang tepat untuk pencegahan.
"Kami (Dusun) dengan mahasiswa PMM UMM berkomitmen bersama untuk berupaya mencegah dampak buruk dari smartphone terhadap anak-anak dan sepakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan positif di gang ramah anak ini, diawali dengan kegiatan pengenalan permainan tradisional dan menghias limbah kayu pada hari ini, saya rasa ini adalah langkah awal yang tepat," kata Wiji.
Melihat antusiasme anak-anak dalam kegiatan ini, Rafi salah satu anak mengaku banyak mendapat pengalaman yang menyenangkan selama mengikuti kegiatan bermain permainan tradisional dan menghias talenan.
Dia senang bisa mendapat fasilitas mengembangkan kreatifitasnya, juga bisa merasakan asiknya bermain bersama banyak teman.
"Aku senang sekali bisa menghias talenan dari dusunku, aku jadi lebih kreatif dan gembira bermain bersama banyak teman," ungkapnya.
Sementara Mahasiswa koordinator PMM UMM, Ahmad Sulthon Fawaiz berharap kegiatan memperkenalkan permainan tradisional dan produk berbasis kearifan lokal kepada anak Dusun Rejoso ini bisa menjadi awal untuk mengisi aktivitas anak dengan kegiatan positif sehingga terhindar dari kecanduan gadget.
"Anak membutuhkan bimbingan untuk beraktivitas yang positif dan bermanfaat. Sebagai awalan, kami memfasilitasinya dengan kegiatan hari ini. Harapan kami anak tidak hanya
terfokus di gadget saja tetapi dapat beralih bermain dan berkegiatan yang baik di tempat yang sesuai," pungkasnya.
Sumber: RepublikIndonesia.net