Waspada! Ini 5 Dampak Buruk Kecanduan Game Online yang Bisa Hancurkan Masa Depan Anak Muda
![]() |
Ilustrasi. Anak bermain game online pada perangkat komputer. (Foto: Dok. RDNE Stock Project/Canva) |
SUARANASIONAL.ID — Game online kini bukan sekadar hiburan semata. Di tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat, bermain game sudah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya di kalangan remaja dan anak muda.
Tak sedikit pula yang menjadikannya sarana menjalin pertemanan, mengasah strategi, hingga berkompetisi di level profesional.
Namun, di balik segala keseruan itu, tersimpan ancaman serius jika penggunaannya tidak dibatasi. Tanpa pengawasan yang tepat, bermain game secara berlebihan bisa menimbulkan dampak negatif jangka panjang, baik dari sisi mental, sosial, akademik, hingga finansial.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui “Gaming Disorder” sebagai gangguan mental sejak 2019. Dalam laporan resminya, WHO menyebut gangguan ini ditandai dengan perilaku bermain game yang tidak terkendali, mengabaikan prioritas lain dalam hidup, dan tetap bermain meski sudah merasakan konsekuensi buruk.
Berikut ini lima dampak negatif kecanduan game online yang wajib diwaspadai:
1. Kesehatan mental bisa terganggu serius
Bermain game tanpa batas dapat menyebabkan tekanan psikologis. Perasaan cemas, stres berkepanjangan, dan bahkan depresi kerap kali muncul akibat terlalu larut dalam dunia virtual.
WHO mencatat bahwa gejala "Gaming Disorder" mencakup kehilangan kendali atas durasi bermain, menurunnya kepedulian terhadap aktivitas penting lain, serta tetap melanjutkan bermain meskipun menimbulkan dampak buruk pada kehidupan sosial, pendidikan, atau pekerjaan.
2. Prestasi sekolah dan produktivitas merosot
Salah satu dampak paling terlihat dari kecanduan game online adalah turunnya prestasi belajar. Waktu belajar yang seharusnya digunakan untuk mengerjakan tugas atau membaca buku, justru tersita untuk bermain game.
Banyak kasus yang menunjukkan penurunan nilai secara drastis di kalangan pelajar dan mahasiswa. Kebiasaan begadang karena bermain hingga larut malam juga berdampak langsung terhadap kemampuan konsentrasi, energi, dan semangat saat beraktivitas di siang hari.
3. Relasi sosial jadi terganggu
Meski game online kerap kali menawarkan fitur komunikasi dengan sesama pemain, nyatanya interaksi ini tidak bisa menggantikan hubungan sosial di dunia nyata.
Terlalu tenggelam dalam dunia virtual membuat banyak orang menarik diri dari lingkungan sekitar—keluarga, sahabat, hingga pasangan.
Kondisi ini lambat laun bisa menimbulkan perasaan terasing dan kesulitan dalam membangun relasi yang sehat. Ketidakseimbangan ini bisa berdampak pada kepercayaan diri dan keterampilan sosial seseorang.
4. Kesehatan fisik terabaikan
Kecanduan game juga dapat merusak kesehatan tubuh. Gaya hidup sedentari—duduk terlalu lama, minim gerak, dan kurang tidur—berkontribusi besar terhadap munculnya berbagai penyakit fisik.
Beberapa masalah kesehatan yang kerap dialami pecandu game antara lain obesitas, nyeri punggung dan leher, gangguan penglihatan, serta pola tidur yang tidak teratur. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini bisa memicu penyakit kronis di kemudian hari.
5. Boros dan risiko keuangan mengintai
Fitur mikrotransaksi dalam game online saat ini sangat menggoda, mulai dari pembelian skin, item langka, hingga battle pass eksklusif. Banyak pemain yang tanpa sadar menghabiskan uang dalam jumlah besar demi mendongkrak performa permainan.
Lebih mengkhawatirkan lagi, jika pemain yang masih berstatus pelajar nekat menggunakan uang orang tua tanpa izin. Hal ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga bisa memicu konflik dalam keluarga.
Game online memang menyenangkan dan penuh tantangan, namun jika tidak dikendalikan dengan bijak, aktivitas ini bisa menjadi sumber masalah serius bagi kehidupan anak muda. Mulai dari gangguan mental, penurunan prestasi akademik, keretakan hubungan sosial, hingga kerugian fisik dan finansial.
Orangtua, guru, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mengedukasi serta mengawasi penggunaan game agar tetap seimbang dan sehat.