Strategi Grup RSIJ Muhammadiyah Tingkatkan Loyalitas Pasien Lewat SIMRS teraMedik
Bagaimana SIMRS teraMedik jadi kunci keunggulan kompetitif Grup RSIJ Muhammadiyah di era layanan kesehatan berbasis data dan efisiensi operasional.
Di tengah semakin ketatnya persaingan industri layanan kesehatan, kecepatan, kenyamanan, dan akurasi menjadi tiga pilar utama yang menentukan kepuasan pasien. Menjawab tantangan itu, Grup RSIJ Muhammadiyah melakukan langkah besar dengan mengadopsi SIMRS teraMedik, sebuah sistem informasi manajemen rumah sakit yang sepenuhnya terintegrasi.
Langkah ini bukan sekadar modernisasi IT. Ini adalah strategi bisnis untuk memperkuat value proposition, meningkatkan customer experience, dan membangun ekosistem layanan kesehatan yang unggul, khususnya bagi mayoritas pasien peserta BPJS yang mendominasi hingga 80% populasi pasien mereka.
“Pasien hari ini tidak hanya butuh layanan medis yang baik, tapi juga pengalaman yang cepat, mudah, dan transparan. SIMRS teraMedik menjawab itu semua,” ujar Teguh Pantjatmono, Direktur Keuangan Konsolidasi Grup RSIJ Muhammadiyah.
Salah satu pain point terbesar dalam layanan kesehatan, terutama untuk pasien BPJS, adalah proses administrasi yang panjang dan rumit. Dengan SIMRS teraMedik yang sudah terhubung dengan ekosistem digital BPJS seperti V-Claim, E-Klaim, Mobile JKN, hingga Applicares, proses klaim menjadi otomatis, cepat, dan akurat.
Hasilnya, waktu tunggu pasien berkurang drastis, antrean lebih singkat, dan ketidakpastian administrasi bisa ditekan hampir nol. Dampaknya tidak hanya dirasakan pasien. Dari sisi operasional, digitalisasi ini meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan manajemen rumah sakit.
“Tiga bulan pertama memang penuh tantangan untuk beradaptasi. Tapi begitu sistem berjalan optimal, manfaatnya luar biasa, baik untuk pasien maupun untuk manajemen,” ungkap Teguh.
Proses monitoring kinerja rumah sakit menjadi lebih real-time. Keuangan, klaim, okupansi kamar, hingga ketersediaan obat bisa dipantau dalam satu dashboard. Semua ini membuat pengambilan keputusan bisnis yang lebih cepat dan presisi.
Adopsi rekam medis elektronik (RME) yang sudah memenuhi standar SatuSehat Kementerian Kesehatan menjadi kunci lain dari transformasi ini. Sistem ini tidak hanya mempermudah pencatatan medis, tapi juga memungkinkan rumah sakit membangun profil kesehatan pasien secara holistik.
“Dengan data yang lebih kaya, kami bisa merancang program layanan yang lebih personal, dari edukasi kesehatan, program pencegahan, hingga layanan lanjutan yang lebih relevan,” jelas Muhamad Epi Jarnel, Direktur Marketing PT. Terakorp Indonesia (pengembang SIMRS teraMedik).
Di era layanan berbasis data, hubungan rumah sakit dan pasien tidak lagi sekadar transaksi medis. Ini adalah relasi jangka panjang yang didukung oleh data, empati, dan pelayanan yang konsisten.
Menggunakan SIMRS yang sama di seluruh rumah sakit Grup RSIJ Muhammadiyah membuka peluang besar untuk scale-up layanan. Data yang terintegrasi antar rumah sakit memungkinkan konsolidasi bisnis yang lebih solid dan efisien.
Lebih dari itu, standarisasi sistem juga memungkinkan Grup RSIJ Muhammadiyah menciptakan pengalaman pasien yang seragam, di manapun pasien dilayani. Ini adalah strategi jangka panjang untuk membangun brand trust dan diferensiasi di pasar layanan kesehatan yang kian kompetitif.
Kolaborasi dengan SIMRS teraMedik membuktikan bahwa transformasi digital di layanan kesehatan tidak hanya soal teknologi, tapi tentang bagaimana rumah sakit bisa meningkatkan kepuasan pasien, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan akurasi data dan pengambilan keputusan bisnis, membangun relasi jangka panjang dengan pasien, dan memperkuat daya saing di industri layanan kesehatan.
“Harapan kami, rumah sakit Muhammadiyah bukan hanya menjadi tempat berobat, tetapi menjadi mitra kesehatan yang selalu hadir untuk umat, dengan pelayanan yang tidak hanya cepat, tetapi juga berkualitas dan nyaman,” tutup Muhamad Epi.
(ADV)