BERITA UPDATE
ADVERTISEMENT

Viral Bayi 9 Bulan Diberi Makan Nasi Padang Oleh Ibunya, Ini Tanggapan Dokter Anak

Viral Bayi 9 Bulan Diberi Makan Nasi Padang Oleh Ibunya, Ini Tanggapan Dokter Anak
Tangkapan layar video viral bayi 9 bulan diberi makan nasi padang oleh ibunya. (Dok. TikTok)

SUARANASIONAL.ID - Video yang memperlihatkan seorang bayi 9 bulan diberikan nasi padang viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak potongan cabai dalam jumlah banyak di hidangan nasi padang itu.

Keberadaan video ini memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan tindakan orang tua bayi tersebut, mengingat nasi padang terkenal pedas dan dianggap kurang cocok untuk anak seusia itu.

"Wah, ibunya hebat, sekalian kasih seblak dong, Bu," sindir seorang pengguna media sosial.

"Kasihan lambungnya belum kuat," tulis netizen lain.

"Bayi segitu harusnya MPASI yang sesuai usia, jangan sampai bikin sakit," tambah komentar lainnya.

Menanggapi hal ini, Dr. Meta Herdiana Hanindita dari IDAI menjelaskan bahwa MPASI untuk bayi usia 9 bulan sebaiknya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein hewani, serta sedikit sayur atau buah.

"Kalau makan nasi padang seperti nasi dengan rendang, sebenarnya aman-aman saja. Nasi sebagai karbohidrat, santan untuk lemak, dan dagingnya sebagai sumber protein hewani. Teksturnya harus disesuaikan dengan kemampuan bayi," jelasnya pada Senin (27/1/2025).

Ia juga menyebutkan bahwa terkait rasa pedas, tidak ada aturan khusus kapan makanan pedas bisa diberikan kepada bayi. Faktor ini sangat bergantung pada kebiasaan budaya lokal.

"Orang dari negara yang tidak terbiasa pedas pun akan kesulitan makan makanan pedas kita, tidak peduli usianya," tambahnya.

Namun, Dr. Meta mengingatkan bahwa cabai tidak mengandung nutrisi yang diperlukan oleh bayi dan hanya sebagai pemberi rasa.

"Bayi boleh makan nasi padang, tapi jangan langsung pedas. Cabainya banyak di video itu. Meski bayi tampak baik-baik saja, pedas itu sangat subyektif. Tetapi karena bayi cenderung sensitif, bisa menyebabkan diare atau sakit perut," tuturnya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT