Iklan -- Scroll untuk lanjut membaca
Advertisement

Survei Digital News Report 2025: Tingkat Kepercayaan Publik Indonesia Terhadap Berita di Media, Urutan Berapa?

Ilustrasi seorang profesional membaca berita di perangkat digital
Ilustrasi. Seorang profesional membaca berita di perangkat digital. (Foto: Dok. Edward Smith/Canva)

SUARANASIONAL.ID — Laporan tahunan Digital News Report 2025 dari Reuters Institute bekerja sama dengan University of Oxford kembali menyoroti kondisi kepercayaan masyarakat terhadap media massa di berbagai belahan dunia.

Selama tiga tahun terakhir, angka global kepercayaan terhadap berita tetap stagnan di kisaran 40%. Namun, jika ditilik lebih jauh pada level regional, khususnya Asia-Pasifik, terlihat adanya perbedaan mencolok antar negara.

Di kawasan ini, Thailand mencuat sebagai negara dengan kepercayaan publik tertinggi terhadap media. Sebanyak 55% responden menyatakan masih mempercayai berita yang disajikan oleh media konvensional sebagai sumber utama informasi mereka.

Angka ini menempatkan Thailand sebagai satu-satunya negara di Asia-Pasifik dengan lebih dari separuh penduduknya masih setia pada media arus utama.

Hong Kong menyusul di posisi kedua dengan angka kepercayaan sebesar 52%, meski mengalami penurunan tiga poin persen dari tahun sebelumnya. Penurunan ini bisa mencerminkan adanya guncangan dalam persepsi masyarakat terhadap pemberitaan media lokal.

Sementara itu, Singapura menempati urutan ketiga dengan tingkat kepercayaan 45%, disusul India dan Australia yang sama-sama meraih angka 43%.

Pencapaian Australia menjadi catatan penting karena mengalami peningkatan kepercayaan sebesar tiga persen dibanding tahun lalu, menandakan adanya perbaikan signifikan dalam upaya media mereka membangun kembali kredibilitas.

Berbeda nasib, Jepang justru mencatat penurunan mencolok. Negeri Matahari Terbit ini hanya meraih tingkat kepercayaan 39%, setelah mengalami penurunan empat poin persen. Ini menempatkan Jepang di peringkat keenam dalam daftar negara Asia-Pasifik yang disurvei.

Indonesia urutan berapa?

Lalu bagaimana dengan posisi Indonesia? Sayangnya, negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia ini harus menerima kenyataan pahit.

Bersama Malaysia dan Filipina, Indonesia tercatat sebagai tiga negara dengan tingkat kepercayaan publik terhadap berita di media terendah di kawasan Asia-Pasifik.

Indonesia hanya memperoleh 36% tingkat kepercayaan, berada di bawah Malaysia (37%) dan Filipina (38%).

Meski mengalami sedikit kenaikan satu persen dibandingkan tahun sebelumnya, angkanya tetap menunjukkan bahwa mayoritas publik belum sepenuhnya yakin pada pemberitaan media nasional.

Di tengah tantangan serius yang dihadapi industri pers dalam negeri, mulai dari tekanan politik, ekonomi media yang melemah, hingga meningkatnya hoaks di ruang digital, capaian ini menjadi peringatan serius. Upaya perbaikan harus dilakukan agar media Indonesia kembali memperoleh tempat di hati publik.

Survei tingkat kepercayaan publik Asia-Pasifik terhadap berita di media
Survei tingkat kepercayaan publik Asia-Pasifik terhadap berita di media. (Dok. Data Goodstats)


Tantangan serius media di era digital

Temuan dalam laporan ini juga menggambarkan tantangan besar yang dihadapi industri media, terutama di tengah derasnya arus informasi di dunia digital. Media sosial, kanal pribadi, dan platform alternatif kini menjadi saingan berat bagi media konvensional.

Ketika kepercayaan masyarakat terhadap media resmi melemah, mereka cenderung mencari informasi dari sumber lain yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan.

Situasi ini membuka celah besar bagi penyebaran hoaks, misinformasi, dan disinformasi yang dapat merusak struktur informasi publik.

Dalam konteks ini, media tidak hanya dituntut cepat dalam menyajikan berita, tetapi juga akurat, adil, dan berpihak pada fakta. Peran media semakin strategis sebagai penjaga integritas dan akuntabilitas dalam demokrasi.

Laporan ini sekaligus menjadi alarm bahwa mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan publik bukan pekerjaan instan. Media harus membangun kembali proses jurnalistik yang transparan, memperkuat mekanisme verifikasi, dan memperluas pelibatan masyarakat dalam produksi konten agar berita lebih kontekstual dan relevan.

Saatnya media Indonesia berbenah

Meski hanya naik satu persen, peningkatan kepercayaan terhadap media di Indonesia seharusnya menjadi titik awal untuk berbenah. Praktik jurnalisme yang independen, akurat, dan berpihak pada kepentingan publik harus kembali ditegakkan.

Langkah strategis lainnya termasuk meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat, menjalin kemitraan lintas sektor, serta menciptakan ruang publik yang sehat untuk diskusi dan kritik.

Kolaborasi antara jurnalis, perusahaan media, pemerintah, dan masyarakat sipil diperlukan untuk membangun ulang kepercayaan publik yang kian tergerus.

Sebagaimana dicatat dalam laporan, meski angka global tetap 40%, namun itu bukan jaminan kondisi akan stabil ke depan. Tanpa pembenahan nyata, bukan tak mungkin kepercayaan publik terhadap media akan terus mengalami kemunduran.

Kini saatnya Indonesia menjadikan hasil survei ini sebagai refleksi mendalam, bukan hanya bagi pelaku industri media, tetapi juga seluruh elemen bangsa yang peduli pada masa depan demokrasi.


Sumber: Digital News Report 2025 oleh Reuters Institute dan University of Oxford

Referensi: