Menaker Yassierli. (Dok. ANTARA) |
JAKARTA, SUARA NASIONAL - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan pentingnya tiga nilai dasar yang harus dimiliki dalam menghadapi dunia kerja: unggul, kompeten, dan beretika.
Hal ini diungkapkan Menaker saat memberikan keterangannya mengenai program pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Surakarta. Menurutnya, ketiga nilai tersebut menjadi landasan yang krusial untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap bersaing di era global saat ini.
Dalam penjelasannya, Yassierli menyebutkan bahwa kompetensi terbagi menjadi dua aspek utama, yakni kompetensi teknis atau hard skill, dan kompetensi non-teknis atau soft skill.
Kompetensi teknis mencakup keterampilan khusus yang dapat diukur, seperti dalam bidang digital marketing dan content creator. Di sisi lain, kompetensi non-teknis, seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, serta etika kerja, tidak kalah penting dan harus dimiliki oleh setiap pekerja.
"Ketika kita bicara soal kompetensi, hal tersebut terbagi menjadi dua kategori. Kompetensi teknis, seperti yang kami ajarkan di BPVP Surakarta, dan kompetensi non-teknis yang mencakup soft skill, termasuk etika kerja," kata Yassierli melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (12/11).
Sertifikasi yang dilakukan di BPVP Surakarta lebih banyak berfokus pada pengembangan kompetensi teknis, tetapi Menaker mengingatkan bahwa menguasai hard skill saja tidak cukup. Berbagai riset telah menunjukkan bahwa penguasaan soft skill sama pentingnya untuk menunjang kesuksesan dalam dunia kerja.
Selain kompetensi, Menaker juga menyoroti pentingnya semangat belajar yang harus dimiliki oleh setiap individu yang ingin sukses dalam kariernya. Dalam kesempatan tersebut, Yassierli berbagi pengalaman selama lebih dari 10 tahun dalam membantu perusahaan menyeleksi tenaga kerja, di mana ia melihat bahwa soft skill, khususnya semangat untuk belajar, seringkali dapat dikenali dalam waktu yang singkat.
Yassierli juga memberikan contoh inspiratif tentang perjalanan karier seorang direktur bank multinasional yang memulai kariernya sebagai operator fotokopi. Berkat semangat belajar yang tinggi dan ketekunan, ia akhirnya berhasil mencapai posisi puncak.
"Jika ada permintaan bekerja di luar bidang kompetensi yang dikuasai saat ini, jangan menolak. Dunia kerja menuntut kita untuk siap belajar hal baru. Jangan pernah menunggu pekerjaan yang sesuai dengan keahlian karena itu berarti membatasi diri untuk belajar," tambahnya.
Tak hanya kompetensi dan semangat belajar, Menaker juga mengingatkan tentang pentingnya etika dalam dunia kerja. Menurutnya, etika bukan hanya sekadar jargon, melainkan fondasi utama dalam menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dan pimpinan.
"Kompetensi itu penting, tapi etika dalam bekerja adalah hal yang sangat dicari dan sulit ditemukan," ucap Menaker Yassierli.
Pernyataan ini menegaskan bahwa memiliki keterampilan saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan sikap yang baik dan profesional di tempat kerja.
Sementara itu, Dirjen Binalavotas Kementerian Ketenagakerjaan, Agung Nur Rohmad, melaporkan bahwa Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Angkatan III yang diselenggarakan di BPVP Surakarta telah berhasil melatih calon tenaga kerja dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, dan sekitarnya.
Terdapat 14 program pelatihan yang diadakan, antara lain di bidang Digital Marketing, Teknisi Instalasi Tenaga, Room Attendant, Perbaikan Body Kendaraan Ringan, Akuntansi Junior, dan Teknisi Telepon Seluler.
Dari total peserta yang mengikuti pelatihan, sebanyak 212 orang atau 94,6 persen dinyatakan lulus, sementara 12 orang atau 5,4 persen belum lulus. Agung juga menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan para peserta agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
"Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kompetensi non-teknis yang dibutuhkan oleh industri," jelas Agung.
Dengan adanya program pelatihan ini, Menaker berharap dapat mencetak tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga beretika dan siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.