Tpz6TpCiGfz9BSd6BUMlGUA5Gd==

BUMN Sehat Meningkat, Erick Thohir Fokus Percepat Pemulihan 7 Perusahaan

BUMN Sehat Meningkat, Erick Thohir Fokus Percepat Pemulihan 7 Perusahaan
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4/11/2024. (Dok. ANTARA)

JAKARTA, SUARA NASIONAL - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa dari total 47 BUMN yang dikelola oleh kementeriannya, 85 persen atau 40 perusahaan berada dalam kondisi sehat.

Sementara itu, tujuh BUMN lainnya masih berada dalam tahap restrukturisasi untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Pernyataan ini disampaikan Erick dalam sebuah keterangan pers di Jakarta pada hari Selasa (5/11/2024). Erick menjelaskan bahwa kementerian terus berupaya memperbaharui strategi penyehatan perusahaan agar proses pemulihan berjalan efektif dan berkelanjutan.

“Dari 47 BUMN sebanyak 40 BUMN atau sekitar 85 persen sehat, dan 7 BUMN sisanya dalam proses penyehatan. Artinya itu hal yang positif dan kami terus berkoordinasi dengan pihak atau kementerian terkait sehingga bisa mempercepat proses agar kinerja tujuh BUMN tersisa itu bisa kembali membaik,” ujar Erick.

Adapun tujuh BUMN yang tengah menjalani proses penyehatan adalah PT Krakatau Steel (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Perum Perumnas, dan Percetakan Negara. Erick memaparkan beberapa tantangan yang dihadapi masing-masing perusahaan tersebut serta strategi yang sedang diterapkan untuk memperbaiki kinerjanya.

1. PT Krakatau Steel (Persero)

Erick menyebutkan bahwa Krakatau Steel telah menjalani proses restrukturisasi sejak 2019. Namun, kondisi perusahaan terganggu akibat kebakaran pada pabrik utama, yaitu Hot Strip Mill 1, yang mempengaruhi keseluruhan operasional perusahaan.

"Ini tentu mengganggu operasional secara menyeluruh. Kami sedang mencari jalan apakah dengan kondisi yang hari ini setelah kita bekerja sama dengan Posco dengan menghasilkan Krakatau Steel, EBITDA yang positif. Termasuk yang mengalami kebakaran itu, apakah perlu dikerjasamakan juga. Ini kami sedang mencari jalan," jelas Erick.

2. PT Bio Farma (Persero)

Kinerja Bio Farma, menurut Erick, terdampak oleh impairment vaksin COVID-19 VGR yang menyebabkan penurunan nilai aset perusahaan secara keseluruhan. "Karena waktu itu memang kami ditugaskan beli vaksin sebanyak-banyaknya untuk memastikan cukup untuk masyarakat yang membutuhkan jika ada gelombang COVID-19 berikutnya saat itu,” ujarnya.

3. PT Wijaya Karya (Persero)

Erick menyampaikan bahwa penyehatan PT Wijaya Karya akan dilakukan melalui langkah restrukturisasi, yang diharapkan dapat memulihkan kinerja perusahaan ini dalam waktu dekat.

4. PT Waskita Karya (Persero)

Untuk Waskita Karya, restrukturisasi utang sebesar Rp 26 triliun dengan 21 kreditur telah dilakukan. Erick mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki kondisi perusahaan.

“Kami, dalam hal ini, Wijaya Karya dan Waskita Karya ini sedang menunggu surat persetujuan Bapak Menteri PU bagaimana kita bisa konsolidasi dari tujuh perusahaan karya menjadi tiga perusahaan saja sehingga lebih sehat lagi tentu kondisi karya-karya ini," tambahnya.

5. PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Erick menjelaskan bahwa proses penyehatan Jiwasraya saat ini sudah berada dalam tahap akhir. Sebanyak 99,9 persen aset perusahaan telah berhasil direstrukturisasi dan sekarang menunggu proses likuidasi untuk menyelesaikan sepenuhnya masalah keuangan perusahaan ini.

6. Perum Perumnas

Untuk Perumnas, kementerian telah melakukan kajian agar perusahaan lebih berfokus pada pengembangan hunian vertikal, khususnya di kota-kota besar yang membutuhkan perumahan terjangkau.

“Sebagai catatan ke Perumnas juga, kami minta tidak ada lagi penugasan dari pemerintah daerah tanpa komitmen pemerintah daerah tersebut, di mana kadang-kadang kita sudah membangun rumahnya tapi akses jalan masuk tidak ada, fasilitas tidak ada, listrik dan air tidak tersambung," katanya.

7. Percetakan Negara

Erick juga menyebutkan bahwa karena minimnya permintaan dari negara, Percetakan Negara kini akan fokus memanfaatkan aset yang dimiliki untuk meningkatkan efisiensi operasional. Langkah ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan perusahaan di tengah penurunan kebutuhan percetakan dari pemerintah.

Harapan Terhadap Perbaikan Kinerja BUMN

Erick optimistis bahwa proses penyehatan BUMN-BUMN yang tersisa akan selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Ia mengapresiasi sinergi yang dilakukan bersama kementerian lain untuk memastikan agar BUMN dapat terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

***
Dapatkan berita Indonesia terbaru viral 2025, update terkini hari ini dari media online SuaraNasional.id melalui platform Google News.