BERITA UPDATE
ADVERTISEMENT

Menurunkan Prevalensi Merokok Dapat Meningkatkan Harapan Hidup Global

Menurunkan Prevalensi Merokok Dapat Meningkatkan Harapan Hidup Global
Ilustrasi.

SUARANASIONAL.ID - Merokok sudah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko utama bagi berbagai penyakit kronis dan penyebab kematian dini. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami berbagai masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, paru-paru, dan kanker.

Menurut laporan yang dikutip dari Medical Daily sebagaimana dikutip dari Pafibondowoso.org, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa jika prevalensi merokok bisa diturunkan secara signifikan menjadi hanya 5 persen di seluruh dunia, hal ini dapat secara drastis meningkatkan angka harapan hidup dan mencegah jutaan kematian dini hingga tahun 2050.

Dari tahun 1990 hingga 2021, merokok telah menyebabkan lebih dari 175 juta kematian di seluruh dunia, dengan total hampir 4,3 miliar tahun hidup yang hilang akibat kematian dini. Dampak ini tentunya sangat besar bagi kesehatan global dan menunjukkan urgensi penanganan masalah merokok secara serius.

Sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet Public Health Journal meneliti bagaimana tiga skenario terkait prevalensi merokok dapat mempengaruhi harapan hidup global dan jumlah tahun hidup yang hilang akibat semua penyebab, termasuk kematian dini yang disebabkan oleh penyakit-penyakit terkait merokok.


Tiga skenario: Apa yang akan terjadi jika merokok dihentikan?

Penelitian ini mengeksplorasi tiga skenario utama:

Melanjutkan tren merokok saat ini: Di skenario ini, prevalensi merokok tidak berubah secara signifikan, mengikuti tren yang ada.

Eliminasi merokok pada 2023 (Eliminasi-2023): Skenario ini membayangkan dunia di mana merokok dihapuskan sepenuhnya pada tahun 2023.

Eliminasi merokok pada 2050 (Eliminasi-2050): Dalam skenario ini, prevalensi merokok secara bertahap diturunkan hingga hanya mencapai 5 persen pada tahun 2050.

Pada 2022, estimasi global menunjukkan bahwa prevalensi merokok mencapai 28,5 persen untuk pria dan 5,96 persen untuk wanita. Jika tren ini berlanjut, prevalensi merokok diprediksi akan menurun menjadi sekitar 26 persen pada pria dan 30 persen pada wanita pada tahun 2050.

Namun, walaupun terjadi penurunan, diperkirakan jumlah tahun hidup yang hilang akibat penyakit terkait merokok akan tetap mencapai sekitar 29,3 miliar untuk pria dan 22,2 miliar untuk wanita. Di skenario ini, harapan hidup global akan naik dari 73,6 tahun di 2022 menjadi 78,3 tahun di 2050.


Dampak penghapusan merokok

Jika merokok dihilangkan sepenuhnya pada 2023 (Eliminasi-2023), studi memperkirakan sekitar 2,04 miliar tahun hidup dapat diselamatkan, dengan harapan hidup meningkat menjadi 77,6 tahun untuk pria dan 81 tahun untuk wanita pada tahun 2050.

Sementara itu, di skenario Eliminasi-2050, diperkirakan sekitar 735 juta tahun hidup dapat diselamatkan untuk pria dan 141 juta tahun untuk wanita. Harapan hidup juga tetap meningkat, menjadi 77,1 tahun untuk pria dan 80,8 tahun untuk wanita pada 2050.

Studi ini juga menemukan bahwa di bawah skenario Eliminasi-2050, negara-negara di Asia Timur, Asia Tengah, dan Asia Tenggara akan mendapatkan manfaat maksimal, khususnya bagi pria. Mereka diperkirakan akan mendapatkan tambahan harapan hidup antara 1,2 hingga 1,8 tahun. Wanita di Asia Timur, Amerika Utara, dan Oseania juga diprediksi akan memperoleh tambahan 0,3 hingga 0,5 tahun harapan hidup.

Menurut Profesor Stein Emil Vollset, penulis senior studi ini, penghapusan merokok secara global akan menyelamatkan jutaan nyawa dan mengurangi angka kematian dini secara signifikan.

"Kita tidak boleh kehilangan momentum dalam upaya mengurangi, dan akhirnya menghilangkan, merokok di seluruh dunia. Temuan kami menyoroti bahwa jutaan kematian dini dapat dihindari dengan mengakhiri merokok," kata Profesor Vollset.

Namun, studi ini juga memiliki beberapa batasan. Studi ini tidak mempertimbangkan dampak dari pengurangan paparan asap rokok pasif atau efek kesehatan yang mungkin timbul dari rokok elektrik. Selain itu, studi ini tidak memasukkan faktor-faktor kesehatan masa depan, seperti kemajuan dalam deteksi kanker paru-paru atau pengobatan yang lebih efektif.

Meskipun demikian, temuan ini tetap relevan dalam upaya meningkatkan kesehatan global dan menekankan pentingnya pengendalian merokok secara serius. Menurunkan prevalensi merokok bukan hanya akan meningkatkan kualitas hidup secara individu, tetapi juga menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT