![]() |
Ilustrasi. |
SUARA NASIONAL - Keberadaan judi online kian meresahkan. Pantas jika kepolisian tengah gencar meringkus jaringan bisnis haram ini.
Pemainnya seolah diiming-imingi kejayaan lewat kemenangan demi kemenangan hingga akhirnya tak sadar menjadi kecanduan judi online.
Padahal, tak jarang perekonomian mereka sehari-hari menjadi berantakan akibat efek candu tersebut.
Agar hal ini tak terus terjadi, gerakan literasi digital terus dilakukan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Kominfo gencar menggelar literasi digital guna memberi edukasi kepada masyarakat dengan bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Gerakan literasi digital ini sebagai wujud kerisauan pemerintah dalam hal ini Kominfo akibat banyaknya masyarakat yang menjadi korban praktik judi online.
Baca juga: Demi Gaji Rp 10 Juta per Bulan, 3 Selebgram Ini Rela Berbikini Promosikan Judol Slot Online
Founder Digital Advisor Academy Alamsurya Kubara Endriharto mengatakan, banyak orang menjadi korban karena merasa tergiur kekayaan yang bisa diperoleh dalam sekejap melalui sejumlah permainan itu.
Menurutnya, jika diteruskan maka akan berakibat fatal pada mental dan kejiwaan pemainnya.
“Kecanduan judi juga bisa menyebabkan gangguan mental, seperti depresi,” kata Endri dikutip dari SindoNews, Jumat (26/5/2023).
Selain itu, ada dampak lain yang juga mengancam para pemain judi online tersebut, mulai dari rasa depresi hingga jadi korban phising.
Baca juga: Terbongkar, Rahasia YouTuber Kerap Jackpot Slot Online, Diungkap Sesama Content Creator
Seperti diketahui, saat ini ada banyak permainan judi online yang beredar di dunia maya. Hal itu tentu dapat berpotensi memunculkan banyak korban lagi.
Sebut saja beberapa di antaranya seperti slot online, slot gacor, slot Vietnam, hingga slot pulsa 2023 yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan.
“Pelakunya pun berpotensi menjadi sasaran kejahatan siber, seperti phising. Ada pula bahaya finansial lainnya akibat judi online yang mesti diwaspadai siapa pun juga,” ucap Endri dikutip dari SindoNews, Jumat (26/5).